MAHASISWA BEBAS NARKOBA UNTUK MENDUKUNG GENERASI RAHMATAN LIL ALAMMIN
"KITA KEREN TANPA NARKOBA"
NARASUMBER :
Sri Artanti Marini S.Sos
INDONESIA DARURAT NARKOBAGeografis yang terbuka menyebabkan Narkoba mudah masuk dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Peredaran narkoba bukan hanya menyasar pada orang dewasa dan remaja melainkan juga kepada anak anak di bawah umur
Kerugian yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba mencapai 84,7 Triliun rupiah.sistem penegakan Hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat narkoba.Narkoba menjadi mesin pembunuh massal yang merusak manusia terutama fungsi kerja otak fisik dan emosi
Narkotika terbagi menjadi tiga golongan yaitu:
- Narkotika golongan I
Narkotika golongan I hanya dibolehkan untuk keperluan ilmu pengetahuan dan teknologi, reagensia diagnostik atau laboratorium. Narkotika jenis ini mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan. Contohnya adalah opiat seperti morfin, heroin (putaw), petidin, candu. Ganja (kanabis), marijuana, hashis. Kokain meliputi serbuk kokain, pasta kokain daun koka.
- Narkotika golongan II
Narkotika golongan II adalah bahan baku untuk produksi obat, jadi mereka memang berkhasiat untuk pengobatan, namun digunakan sebagai pilihan terakhir. Narkotika jenis ini bisa menimbulkan potensi ketergantungan tinggi. Contohnya adalah petidin, morphin, fentanil atau metadon.
- Narkotika golongan III
Jenis narkotika ini hanya digunakan untuk membantu rehabilitasi. Jenis narkotika ini mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contohnya adalah kodein, difenoksilat.
Efek Ketergantungan tehadap Narkoba
- Pecandu merasa tidak membutuhkan obat-obatan lain untuk pemulihan.
- Saat lepas dari narkoba, muncul rasa depresi, pusing, keringat dingin, kebingungan, nyeri perut, hingga badan bergetar.
- Tidak bisa lepas dari narkoba saat pecandu sudah membuat banyak masalah kepada teman, keluarga, dan sekitarnya.
- Sulit konsentrasi saat melakukan aktivitas sehari-hari.
- Kehilangan minat untuk melakukan hobi yang disukai sebelumnya.
- Berisiko untuk melakukan kegiatan berbahaya, seperti menyetir dalam keadaan tidak sadar.
- Tahan untuk tidak tidur, atau konsumsi makanan berlebih atau kurang.
- Kondisi fisik tubuh lemah dan tak terkendali, mata terbuka, bau mulut, sering mimisan, hingga tubuh terlalu kurus atau gemuk.
- Kecanduan dengan zat lain, seperti alkohol.
- Menambah dosis saat menggunakan obat-obatan.

Komentar
Posting Komentar